BUKU BAGUS

HARUSKAH BERGURU ?

Pertanyaan :

Ada yang menyampaikan bahwa siapa yang tidak berguru, maka gurunya adalah syetan. Sehingga orang dalam beragama haruslah berguru.

Apakah benar seorang yang belajar agama harus berguru ?

Bukankah cukup dengan membaca buku saja. Pada masa kini, buku agama telah sedemikian banyak dan beragam serta tertulis dalam berbagai bahasa yang dapat dipahami sesuai bangsanya. Bahkan, selain buku telah ada cd audio dan vcd.

Jawaban :

Di antara bahan dasar pertimbangan adalah :

1. Syadahat harus terdiri dari pengakuan terhadap ketunggalan Allah dan kerasulan Muhammad saw. Tidak cukup pengakuan terhadap ketunggalan Allah tanpa ada pengakuan terhadap kerasulan Muhammad saw.

2. Baginda Rosulullah saw tidak menerima langsung Al-Quran dari Allah SWT, tapi melalui malaikat Jibril yang "mengajarkannya" kepada beliau saw. 

3. Baginda Rosulullah saw bertugas "mengajari" manusia hamba-hamba Allah SWT

4. Allah SWT berfirman :

و ما أرسلنا من قبلك إلا رجالا نوحي إليهم فسئلوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون

"Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu (Muhammad), kecuali beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka ; maka bertanyalah kalian kepada ahli dzikir (yang tahu dan sadar/eling) apabila kalian tidak tahu" (QS Al-Anbiyaa / 21 ayat 7)

5. Saat membaca buku sendiri atau mendengar cd audio atau vcd sendiri, maka pemahaman yang dimiliki tidak ada yang membenarkan dan mengesahkan pemahaman yang kemudian dimiliki.

6. Guru yang memberikan pengakuan terhadap kebenaran pemahaman muridnya.

7. Belajar sendiri tanpa guru tidak memiliki contoh teladan yang hidup.

8. Belajar sendiri tanpa guru tidak memiliki silsilah sanad ilmu (rangkaian transmisi ilmiyyah). Imam Ibnu Siiriin menyampaikan :

ان هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

"Sungguh ilmu ini (sanad) adalah agama (diin), maka perhatikanlah dari siapa kalian mengambil agama kalian" (Shahih Imam Muslim)

Imam Ibnu Siiriin pun menyampaikan :

الاسناد من الدين و لولا الاسناد لقال من شاء ما شاء

"Isnad (sandaran sanad) adalah bagian dari agama (diin). Kalaulah tanpa isnad, maka orang berkata semaunya dia" (Shahih Imam Muslim)

9. Belajar dengan membaca sendiri dan mendengar cd audio atau melihat vcd tidak memiliki hubungan ruhi, karena buku, cd, vcd adalah benda mati yang tidak memiliki ruh.

Nampaknya sembilan pertimbangan di atas cukup untuk menjadi bahan pertimbangan.