BUKU BAGUS

KASB DAN TAKDIR DALAM PERSPEKTIF MATEMATIKA

Dalam matematika kita mengetahui adanya kententuan berupa konsep penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Semua konsep tersebut adalah sebuah kepastian. Ada ketentuan yang tetap dan tidak berubah. Seperti itulah operasi dari sebuah proses matematis.

Siapapun dalam operasi matematis, tidak dapat keluar dari empat konsep dasar tadi. Mau tidak mau, suka tidak suka, dalam matematika semua harus taat dalam sistem operasi matematis itu.

Seperti itulah alam semesta. Ada ketentuan yang telah digariskan oleh penciptanya. tidak ada satu pun yang dapat keluar dari aturan tersebut. Masalahnya hanya pada ketentuan mana dia berpijak. Pada penambahan, pengurangan, perkalian atau pembagian.

Dalam proses matematis, kita akan melihat bahwa yang berproses adalah aneka ragam bilangan yang ada. Untuk mendapatkan enam, maka berproses dua kali tiga, empat tambah dua, sepuluh kurang empat, lima belas bagi tiga atau yang lain.

Dalam kehidupan, kita melihat bahwa manusia inilah yang berproses dalam kasabnya. Makhluk itulah aneka bilangan yang ada. Dia berposes dalam alur ketentuan Allah untuk mewujudkan sesuatu yang dituju atau diinginkan. Makhluk itu berproses, tapi tidak bisa keluar dari ketentuan alur yang telah ditetapkan Allah untuk alam semesta ini.

Bila kita bergeser ke 'dimensi" hakikat, maka kita akan temukan bahwa semua bilangan tersebut sebenarnya adalah satu. Dua adalah satu di tambah satu. Tiga adalah dua ditambah satu dan duanya adalah satu ditambah satu. Syari'at adalah kasb dari makhluk itu semua, sedangkan hakikat adalah kekuasaan dan kehendak Allah SWT.

Wallahu a'lam.