Kemuliaan ilmu sudah tidak samar bagi siapapun. Ilmu adalah kekhususan kemanusiaan. Banyak sifat yang antara manusia dan makhluk lainnya berserikat. Manusia dan hewan sama-sama bisa memiliki sifat berani. Manusia dan hewan sama-sama bisa memiliki kekuatan. Tapi ilmu dimiliki manusia dan tidak dimiliki hewan.
Dengan ilmu, Allah menunjukkan keutamaan Nabi Adam as melampaui para malaikat. Dengan sebab ilmu, Allah memerintahkan Malaikat bersujud kepada Adam as.
Kemuliaan ilmu adalah karena menjadi wasilah untuk menggapai taqwa. Taqwa yang menjadi sebab mendapatkan anugerah kemuliaan dari Allah. Taqwa yang menjadi sebab dianegrahi kebahagiaan yang abadi. Taqwa yang menjadi sebab diselamatkan dari mara bahaya dan bencana.
Sungguh seorang yang berilmu itu lebih berat bagi syetan daripada seribu orang yang beribadah (tapi bodoh). Imam Abu Hanifah menjelaskan, "Tidaklah ilmu itu kecuali untuk diamalkan. Amal adalah meninggalkan dunia untuk akhirat" Dengan ilmu orang memahami jauh ke depan. Seorang yang berilmu tidak hanya sekedar berbicara dan bertindak untuk masa kini, tapi jauh berbicara dan bertindak yang efeknya sampai di masa depan. Orang yang berilmu bisa mengorbankan sesuatu yang kecil hari ini untuk menggapai sesuatu yang lebih besar dan lebih baik di masa depan. Seorang yang berilmu tidak tergoda dan berorientasi oleh sekedar hal-hal duniawi, tapi berorientasi pada kebaikan yang lebih besar di masa depan, yaitu akhirat.
Wallaahu a'lam.
Referensi :
1. Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali qs
2. Ittihafus Sadatil Muttaqin karya Syaikh Az-Zubaidi qs
3. Ta'limul Muta'allim karya Syaikh Az-Zarnuji rh